Pengenalan Pendidikan Wirausaha bagi Anak
Semua Ada Disini-Pendidikan bagi
anak sangatlah penting di karenakan menyangkut dengan pembentukan karakter,
maka sangatlah di anjurkan bagi anak-anak untuk menempuh pendidikan bahkan
sangat di wajibkan. Pendidikan untuk anak di arahkan kepada pendidikan karakter
yang akan menentukan sikap dan kepribadian anak tersebut, kita mengenal anak sebagai
seorang sosok yang pandai dalam meniru segala sesuatu yang di lihatnya bahkan
tanpa kita sadari seorang anak dapat berargumentasi dengan orang dewasa atau
orang tuanya dan bahan argumen tersebut tidak mencerminkan usianya hal itu
jelas mencerminkan anak tesebut meniru dari perilaku orang dewasa yang di
lihatnya baik itu dari lingkungan keluarga ataupun dari lingkungan sekitar.
Hal
tersebut merupakan salah satu faktor pentingnya pendidikan bagi anak, tetapi
pendidikan bagi anak tidak hanya itu masih banyak pendidikan yang perlu di
kenalkan kepada anak salah satunya adalah pendidikan berwirausaha. Mengapa
demikian, sebab melalui pendidikan berwirausaha kita lebih mengarahkan kepada
anak untuk berfikir bagaimana cara menghargai uang, bagaimana cara menggunakan
uang serta apa akibat dari penggunaan uang yang salah. Dari situ kita belajar mendidik
anak untuk mengarahkan kebiasaan anak yang sangat amat boros dalam menggunakan
uang. Kebiasaan jajan, membeli mainan itu adalah hal yang sangat melekat pada
anak. Hal tersebut masih tergolong wajar apabila anak masih dapat di kendalikan
akan tetapi jika kebiasaan itu di biarkan dengan alasan tertentu “Maklum
Anak-anak” akan berakibat fatal karena dari kebiasaan tersebut akan membentuk
suatu watak yaitu sifat Boros yang
tentunya sangat di hidari dari kebanyakan orang tua, maka sebagai pencegahannya
adalah mengenalkan pendidikan wirausaha. Pengenalan Pendidikan Berwirausaha
bagi Anak dapat di terapkan melalui hal-hal berikut ini, di antaranya adalah :
1 1. Menanamkan
Sifat Menghargai Uang
Anak belum
mengerti arti dari Uang yang semestinya, yang anak ketahui adalah dengan uang
dia dapat membeli jajanan ataupun mainan yang dia kehendaki. Maka dari itu
kebiasaan anak sering meminta uang berulang-ulang kepada orang tuanya, itu
sah-sah saja karena hal tersebut merupakan tanggung jawab orang tua kepada
anaknya. Akan tetapi kebiasaan tersebut membuat anak berfikir bahwa uang yang
di berikan oleh orang tuanya itu hanya untuk membeli jajan dan apabila uang
tersebut habis tinggal meminta kepada orang tuanya kembali, hal tersebut
cenderung memberi penanaman negatif bagi anak, karena secara tidak langsung
orang tua menanamkan berperilaku boros kepada anak. Maka peran orang tua
hendaknya memberi pengertian bahwa uang itu di dapatkan dari bekerja, sehingga
ayah dapat memeperoleh uang tersebut dan memberikan uang itu kepada ibu lalu
dari ibu di berikan kepada kamu sebagai
uang jajan, maka dari situ seorang ayah hendaknya memberikan nasehat jangan banyak jajan, sisakan buat di tabung.
Dari nasehat orang tua anak tersebut dapat memberikan pemahaman kepada anak
bahwa uang yang di berikan oleh ibunya tidak hanya untuk jajan tetapi juga
untuk di tabung.
2 2. Memberikan
contoh menggunakan Uang yang baik
Dalam hal ini
peran orang tua sangat di tuntut sebagai seorang teladan bagi anaknya yaitu
memberikan contoh yang baik dalam menggunakan uang, anak apabila tidak di beri
contoh atau keteladanan dari orang tuanya kebanyakan anak berperilaku bebas
menurut kehendaknya sendiri. Maka orang
tua dapat berinisiatif membuat atau membeli sebuah Celengan (Tabungan di rumah)
dan masing-masing mempunyai satu, peran orang tua adalah mengajak anak untuk
membudayakan menabung di rumah melalui Celengan (Tabungan di rumah) dengan
menyisakan uang jajan yang nantinya akan di masukan ke dalam Celengan (Tabungan
Rumah) tersebut. Melalui hal tersebut secara tidak langsung orang tua
mengarahkan bagaimana cara menggunakan uang yang benar dan memberi tahu anak
manfaat dari menabung itu adalah sebagai bekal ketika dewasa.
3 3. Memberi
tahu akibat dari penggunaan uang yang salah
Melihat
kebiasaan anak jajan dan membeli mainan yang di inginkannya memberi pemahamana
kepada orang tua bahwa anak identik dengan jajan dan mainan. Hal tersebut masih
di anggap wajar apabila kadar kebiasaan jajan tersebut normal atau umum di
usianya, tetapi akan menjadi berbeda apabila kebiasaan jajan tersebut over (Keterlaluan),
ketika ketidak wajaran itu muncul harus di tanggapi serius oleh para orang tua
masing-masing karena itu merupakan ciri-ciri perilaku anak menuju sifat boros
dan untuk menanggulangi atau sekedar pencegahannya adalah dengan mendekati anak
dan di beri penjelasan akan perilaku tersebut. dengan menasehati anak secara
berkelanjutan akan bahaya sifat boros dan lain-lain.
Di atas
merupakan gambaran pendidikan berwirausaha tentu saja untuk anak-anak. dalam
hal ini menekankan tentang kesadaran akan penggunaan uang di kalangan
anak-anak, karena tanpa di sadari anak-anak melakukan kebiasaanya yaitu
kegiatan jajan sesukanya sehingga apabila orang tua masing-masing tidak memberi
batasan akan kebiasaan anak tersebut dapat menumbuhkan sifat boros di kalangan
anak-anak yang akan berdampak di kemudian hari ketika anak tesebut menginjak
usia dewasa.
Nice gan artikel yang bagus. sangat membantu saya
ReplyDeleteTerimakasi atas infonya .,
kunjungan balik blog saya juga gan.
artikel ini juga menarik,
ReplyDeletesalam persahabatan juga ya..
:)