Potret Pendidikan Anak Sekolah Dasar di Daerah Pesisir
Semua Ada Disini-Pada umumnya pendidikan dimana saja sama, tapi sebenarnya letak suatu daerah turut mempengaruhi Proses hasil belajar, kita bisa amati dan bedakan antara proses belajar yang terjadi di daerah pegunungan dengan proses belajar yang terjadi di daerah pesisir pantai. Secara umum sama tidak ada perbedaan tetapi dari sikap dan perilaku lingkungan yang turut membentuk watak peserta didik itu yang membedakannya. Dilihat dari faktor gizi yang dikonsumsi itu ikut mempengaruhi pola pikir, serta tidak ketinggalan faktor geografis yang bisa dikatakan pesisir cenderung memiliki cuaca yang terik dan panas.
Bicara anak pesisir lengkap dengan gizi yang seimbang bila dibandingkan dengan negara jepang yang mempunyai tradisi mengkonsumsi hasil laut sebenarnya tidak jauh berbeda, sehingga seharusnya kualitas anak pesisir juga sama dengan anak jepang yang memiliki kecerdasan yang luar bisa. tetapi berdasarkan pengalaman saya mendidik di daerah pesisir, untuk minat belajar anak kejenjang pendidikan lanjutan itu bisa dikatakan kurang di bandingkan daerah yang lain. itu yang menjadi persoalan dasar mengapa anak pesisir yang di lengkapi dengan gizi yang cukup malah cenderung tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sedangkan gizi yang cukup itu tidak diimbangi dengan minat belajar anak, faktor itulah yang menjadi titik temu alasan kenapa anak pesisir cenderung tidak melanjutkan pendidikanya. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan didaerah pesisir itu meliputi :
• Faktor Lingkungan
• Faktor Informasi yang cenderung ke arah tradisi mereka yaitu menjadi Nelayan
• Faktor Keluarga
• Akses Jalan sebagai faktor penting untuk keluar
anak pesisir mengenal arti sebuah nilai ‘Uang’ itu lebih mengerti dibandingkan anak-anak seusia mereka dilingkungan lain, ini disebabkan karena kebiasaan anak-anak kerap disuruh membantu para nelayan untuk membersihkan perahu-perahu yang habis pulang melaut dan itu sering mereka lakukan setiap sore serta sebagai imbalan mereka dikasih uang. Dari situlah anak-anak pesisir mulai mengerti akan nilai ‘Uang’, serta kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anaknya juga rendah. Mereka lebih sering mengajak anaknya pergi melaut daripada menyuruhnya bersekolah. Banyak anak usia sekolah di kampung nelayan yang malas bersekolah. Anak-anak itu memilih bermain dan bekerja pada jam-jam sekolah. Alasannya, dengan bekerja, mereka bisa memperoleh uang daripada bersekolah. dari situlah terbentuk minat belajar anak pesisir yang di pengaruhi oleh faktor lingkungan mereka.
Terus berkaraya bos...kemampuan menulismu akan terasah...di sinilah nilai tambah minimal seorang memiliki ingon2 atau peliharaan kayak blog heee
ReplyDeleteBlognya bagus, coba dech pasang iframe'a dulu dari VIVAlog. biar tayang terus di kanal BLog VIVA :)
ReplyDeleteOke, thanx sarannya sob.
ReplyDeleteSalam Kenal, http://serbafakta.blogspot.com/
ReplyDeleteSalam Kenal Balik Sobat..
ReplyDeleteartikelny bagus:)
ReplyDeleteles privat