Masa Anak-anak
Semua Ada Disini-Masa ini disebut
juga Masa Anak Sekolah, masa matang untuk belajar, maupun masa matang untuk
sekolah. Di sebut masa anak oleh karena anak anak itu sendiri idak mau lagi di
anggap atau diperlakukan sebagai kanak-kanak atau anak kecil. Disebut Masa Anak
Sekolah, karena merasa sudah menamatkan Taman Kanak-kanak, sebagai lembaga
persiapan yang sebenarnya. Di sebut masa matang untuk bersekolah, karena mereka
sudah menginginkan kecakapan-kecapan baru, yang dapat diberikan oleh
sekolah. Sebagai hasil dari pemberian
bantuan yang diberikan oleh keluarga dan Taman Kanak-kanaknya, pada masa ini
anak telah mengalami masa perkembangan-perkembangan yang membantu anak untuk
dapat menerima bahan yang di ajarkan oleh gurunya. Antara lain sbb :
1. Perkembangan
sifat sosial anak
Sebenarnya sifat
ini adalah sifat kodrat yang di bawa oleh anak sejak lahir, mula-mula
berkembang terbatas dalam keluarga, yang makin lama bertambah luas. Dengan masa
menentang anak mulai kurang puas hanya bergaul dengan keluarga dan ingin
memperluasnya dengan anggota masyarakat terdekat. Ia mulai mencari teman-teman
sebaya untuk berkelompok dalam permainan bersama, makin lama ruang lingkup
pergaulanya makin meluas.
2. Perkembangan
perasaan
Anak yang semula
hanya merasakan senang dan sedih, makin lama perasaan itu terideferensiasi
menjadi menjadi perasaan-perasaan :
a. Menyesal
b. Kasihan/iba
c. Marah
d. Jengkel
e. Simpati
f. Bersalah
g. Wajib dan sebagainya
Perkembangan motorik
inilah yang memungkinkan anak dapat melakukan segala sesuatu, yang terkandung
dalam jiwanya, dengan sewajarnya. Dengan perkembangan mototrik itu anak makin
kaya dalam bertingkah laku, sehingga memungkinkan anak memperkaya
perbendaharaan mainannya bahkan memungkinkan anak memindahkan aktivitas
bermainanya, kreativitas belajar dan bekerja memungkinkan anak dapat melakukan
perintah, memungkin anak melakukan kewajiban, tugas-tugas, bahkan keinginan-keinginanya
sendiri.
Dengan makin
berkembangannya pergaulan anak di luar keluarga, di dalam permainan dalam
kelompok memberi kesempatan kepada anak untuk memperkaya perbendaharaan bahasa,
baik secara pasif, yait menerima ekpresi jiwa orang lain, maupun secara pasif,
yaitu menyampaikan isi jiwanya kepada orang lain. Inilah sebabnya, mengapa
bahasa disebut sebagai alat penghubung sosial.
Oleh karena itu keluarga atau
Taman Kanak-kanak yang baik akan berusaha agar anak mengalami perkembangan
bahasanya dengan baik pula. Mereka, orang tua atau guru itu akan melatih
anak-anaknya agar mendengar suruhan atau perintahnya sebaik-baiknya, kemudia
meminta kepada anak-anaknya untuk melakukanya. Dengan demikian pula kalau orang
tua atau guru itu terpaksa atau harus melarang anak melakukan sesuatu, misalnya
karena adanya bahaya. Sebagai kontrol apakah anak sudah benar-benar mengerti
apa yang dikehendaki atau di perintah/larangan bagi anak, untuk itu orang
tua/guru dapat membantu
Perkembangan pikiran
selalu setingkat dan sejalan dengan perkembangan sosial, bahasa dalah alat
untuk berpikir. Karena itu sering dikatakan bahwa berpikir adalah berbicara
yang tak di ucapkan dan bercakap adalah berpikir yang di ucapkan. Dengan demikian
mudah dimengerti, betapa pentingnya orang tua/guru melatih anak untuk
menggunakkan bahasa dengan teratur, pada masa ini anak baru berada dalam
tingkat berpikir konret. Artinya pikiranya masih erat hubunganya dengan benda
atau keadaan-keadaan nyata.
Ini sebabnya mengapa pada waktu
anak belajar di Taman Kanak-kanak, di mutlakan anak-anak belajar berhitung
harus dibantu dengan alat peraga secukupnya. Kata secukupnya mengandung arti
tidak boleh terlalu banyak. Karena sedikit demi sedikit anak harus dituntun
untuk dapat berhitung secara abstrak.
6. Perkembangan
pengamatan
7. Perkembangan
kesusilaan/agama
Perkembangan kesusilaan
dan agama, sangat bergantung kepada penghayatan keluarga terhadap norma-norma
kesusilaan dan agama keluarga anak itu sendiri, artinya anak bukan akan mengalami
perkembangan kesusilaan dan agama seperti yang di harapkan, dianjurkan atau
diperintahkan oleh orang tuanya, melainkan anak akan mengalami perkembangan itu
menurut bagaimana keluarga berbuat tentang norma-norma kesusilaan dan agama
itu. Anak tidak akan bersungguh-sungguh melakukan sesuatu peraturan, bila tidak
semua anggota keluarga itu melakukanya. Hal ini terjadi oleh karena pada diri anak
terkandung kesangsian akan kebenaran dan keharusan untuk dipatuhinya peraturan
itu.
Demikian halnya, serang anak
akan tumbuh menjadi anak yang nakal (Mbandel), apabila orang tua kurang tegas
memerintahkan sesuatu keharusan. Ketegasan bukan selalu kekerasan, melainkan
penurutan yang harus dilakukan dengan benar-benar sesudah sesuatu perintah atau
anjuran dilakukan. Kalau perlu orang tua sendiri memberi contoh dan melatih
benar-benar dengan sebab-musababnya, sehingga anak mengerti benar-benar mengapa
seluruh keluarga melakukan hal itu semuanya.
8. Perkembangan
tanggapan
Makin berkembang
anak makin kaya ia akan tanggapan-tanggaan, pengalaman dari hubungan yang di
pahami dari daya pikirnya. Sehingga hubungan antar satu dengan yang lain
tedapat kaitan yang logisdan dalam perkembangan anak akan mampu menentukn
hubungan sebab-akibat
9. Perkembangan
fantasi
Sejak anak
bersekolah perhatiannya terhadap kenyataan mulai berkembang dan tampak pula
pada anak bahwa fantasi dalam permainan mulai mundur. Tetapi kemundurannya
bukan untuk lenyap meainkan mencari lapangan baru untuk berkembang, dengan
buku-buku dan cerita-cerita itu anak dibawa ke dunia lain dari kehidupan
sehari-hari. Fantasinya memberikan kesempatan kepadanya untuk menghayati semua
yang diceritakan orang dan dibacanya, seakan-akan semuanya benar-benar. Sering anak
itu menempatkan dirinya sebagai pelaku utama, sebagai pahlawan dalam kisah-kisah itu. Ia ikut
menghayati suka duka dalam cerita-cerita tesebut.
10. Perkembangan
mengambil keputusan
Jika pada masa
kecil anak hanya mampu mengambil keputusan secara sederhana, misalnya :
panas-dingin, buruk-baik, enak-tidak enak, dan sebagainya, makin lama anak
makin dapat membedakan sesuatu atas beberapa keputusan. Hai ini menunjukkan adanya
kemampuan untuk mengadakan diferensiasi pula dalam mengambil keputusan. Misalnya
: buruk sekali, agak buruk, hampir buruk, kurang baik, sedang baik, dan baik
sekali.
11. Perkembangan
perhatian
Perhatian termasuk
salah satu faktor kemampuan psikis yang dibawa sejak lahir dan berkembangnya
ditentukan pula oleh faktor-faktor endogen dan faktor-faktor eksogen. Salah satu
bukti bahwa ada perkembangan dalam perhatian adalah bahwa pada anak kecil baru
dapat berinstropeksi, belum dapat menginstopeksi sedang orang dewasa sudah
dapat keduanya.
12. Perkembangan
estetika
Estetika adalah
suatu kemampuan jiwa yang dipergunakkan untuk menentukkan sesuatu dengan ukuran
bagus/tidak bagus atau indah/tidak indah. Kemampuan ini juga merupakan
kemampuan kodrat. Perkembanganya juga ditentukkan oleh faktor endogen dan
faktor eksogen.
niec info yang menarik gan.,
ReplyDeletekunjungan balik blog saya juga gan ?
Nice infonya.
ReplyDeletekunjungan balik blog saya juga gan.
Masa anak-anak memang masa-masa yang penting dalam tumbuh kembangnya menuju kedewasaan, artikel yang menarik lengkap, makasih udah diijinin koment dan titip URL ya...salam
ReplyDelete